Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Menjelaskan Persoalan Tomcat

Written By kolimtiga on Jumat, 30 Maret 2012 | 20.24

Menjelaskan Persoalan Tomcat Pulau Bali mulai diserang tomcat. Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, satu orang positif terserang tomcat di Kabupaten Buleleng. Sementara satu bocah di kawasan Kuta Selatan dilaporkan menderita gejala mirip terkena cairan serangga yang populer disebut rove beetle itu.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Nyoman Sutedja menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim pemantau tomcat. “Mereka diharapkan turun ke warga menjelaskan tentang tomcat itu sendiri dan upaya pencegahannya. Tim kita sekarang ada di seluruh desa dan kelurahan di seluruh Bali,” kata Sutedja di Kantor Gubernur Bali, Senin 26 Maret 2012.

Hama tomcat, jelas Sutedja, sejatinya sudah sejak lama ada di Bali. Ia menyerang manusia lantaran predatornya berkurang dan terjadinya penyempitan lahan. Perubahan iklim, sambung Sutedja, turut memberi andil serangan hama tomcat kepada manusia.

“Sehingga keberadaan tomcat sangat berdekatan dengan pemukiman masyarakat. Makanya masyarakat kena,” ungkap dia.

Populasi tomcat di Bali, menurut Sutedja bisa bertambah banyak kemungkinan karena adanya kiriman hama itu dari Pulau Jawa.  “Banyak truk dari Pulau Jawa. Kalau malam, bisa saja mereka terbang mengkuti cahaya lampu truk itu yang akhirnya singgah di Bali,” ulas dia.

Upaya pencegahannya jika tertempel tomcat, imbuh Sutedja, cukup ditiup saja. “Jangan diusap pakai tangan, karena berbahaya untuk kulit. Kalau masuk rumah cukup semprot obat pembasmi serangga. Kalau malam, lampu di rumah diolesi cairan pedas,” terang Sutedja.

Sutedja pun mengaku sudah menyiagakan seluruh puskesmas di Bali untuk menyiapkan serangga yang bisa membuat kulit melepuh itu. “Sekarang di seluruh puskesmas sudah menyiapkan obat jika terserang tomcat,” tutur dia.

Sudah banyak korban yang kulitnya gatal dan melepuh gara-gara cairan serangga ini, dari Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Tomcat juga tak memilih korban. Dari rumah susun sampai permukiman elit. Dari warga biasa hingga staf khusus Presiden. Bahkan, kediaman resmi Gubernur Jawa Timur, Gedung Grahadi, Jumat 23 Maret 2012, disemprot insektisida, untuk menangkal tomcat. Kumbang ini bahkan pernah membuat pusing tentara AS Menjelaskan Persoalan Tomcat
20.24 | 0 komentar | Read More

Mengenal Apa itu Tomcat

Mengenal Apa itu Tomcat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan Tomcat tidak berbahaya bagi manusia, dan justru merupakan sahabat petani sebagai pembasmi hama. "Masyarakat tidak perlu gelisah menghadapi Tomcat. Serangga ini akan berbahaya bagi manusia jika tubuhnya ditepuk hingga mengeluarkan cairan beracun. Jika dibiarkan tidak akan bahaya," ujar Kepala Balai Proteksi Tanaman Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Rumrowi Djamil, Senin, 26 Maret 2012.

Rumrowi menerangkan serangga ini dapat menyerang apapun yang dianggap mengganggu ketenangannya. "Serangga ini suka kondisi lingkungan lembab, tanaman bersemak, lahan banyak air, seperti padi sawah, jagung dan kebun sayur," kata Rumrowi.

Ia mengatakan tomcat yang beracun hanyalah jenis betina yang dapat hidup sampai 110 hari. "Betina ini mampu bertelur sebanyak 24 butir dan telur akan menetas tiga hari kemudian," katanya. "Setelah 19 hari menjadi serangga dewasa. Tomcat yang mengandung racun hanya pada yang betina"

Rumrowi mengatakan, bagi petani, Tomcat adalah serangga predator, namun mereka menyebutnya sebagai babotolan atau semut belang. "Dari dulu petani sudah tahu serangga Tomcat, hanya kami mengenalnya sebagai semut belang atau babotolan," kata Satir.

Ia mengatakan Tomcat sangat mudah dijumpai di area persawahan. Dia sendiri tidak pernah merasa risau dengan maraknya pemberitaan soal ini. "Tomcat tidak berbahaya, justru sangat membantu petani untuk membasmi hama padi," katanya.

Staf Laboratorium Dinas kelautan dan pertanian Lamaria, Sovita, membenarkan kalau serangga ini merupakan serangga pembasmi hama. "Di sawah, ia memakan wereng dan juga dapat membantu mengurangi populasi ulat daun dan kelompok kutu tanaman," katanya. "Jadi, jangan dibasmi, cukup bagaimana kita memperlakukannya apabila Tomcat ada di sekeliling kita." Mengenal Apa itu Tomcat
20.22 | 0 komentar | Read More

Fenomena Serangga Tomcat

Fenomena Serangga Tomcat Serangga tomcat baru sebatas bertamu di rumah Saiful Hadi, Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Tuban, yang ada di Desa Rengel, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Namun, ternyata putrinya, Reni, malah jadi korban rove beetle di Surabaya.

"Kemarin anak saya juga terkena tomcat pada punggungnya,” kata Saiful Hadi kepada VIVAnews.com, Selasa 27 Maret 2012.

Kini, dua minggu berlalu, racun pada kulit putrinya sudah mulai sembuh. "Ya luka anak saya langsung dikasih salep dan langsung sembuh,” imbuh Saiful.

Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan Pemkab Tuban menyebut, sudah ada empat kecamatan di Tuban yang dirambah serangga yang mengeluarkan toksin tersebut. Artinya, tomcat semakin banyak di Tuban

Detailnya, di Kecamatan Montong, sudah ada dua orang korban. Di Kecamatan Plumpang ada dua korban. Kecamatan Rengel ada satu korban. Dan di Kecamatan kota sendiri ada satu korban.

Untuk pencegahan tomcat ini,  Dinas Kesehatan sudah mengintruksikan keseluruh puskesmas di Kabupaten Tuban untuk menanggulangi serangan tomcat tersebut.” Semua puskesmas di seluruh kecamatan sudah kami beritahukan,” sambung Saiful.

Serangga tomcat atau kumbang rove juga biasa disebut semut semai, atau semut kayap. Tomcat kolompok serangga pertanian, karena sebagai predator dari hama pertanian seperti wereng dan lainnya.

Namun, dalam 3-4 tahun terakhir telah dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia berupa gatal-gatal yang didahului oleh gejala panas-panas, iritasi dan bintik-bintik yang berakhir menimbulkan bekas hitam pada kulit.

Sementara mengenai habitatnya lingkungannya tomcat berupa tambak liar dan sedikit semak-semak. Sebenarnya serangga ini bersifat kosmopolitan. Artinya, ia berada dimana-mana sepanjang daerah itu lembab, bisa di lantai tanah dan lantai keramik.

Morphologinya, tomcat memiliki panjang sekitar 1 cm, badan berwarna oranye dengan bagian bawah abdomen dan kepala berwarna gelap, memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Sepintas mirip semut, dan bila terasa terancam maka akan menaikan bagian perut (abdomen), sehingga nampak seperti kalanjengking.

Sedangkan penyebarannya, ada 662  spesies yang menyebar ke seluruh dunia. Spesies di Indonesia yang menyebabkan dermatitis adalah Paederus peregrines. Pernah dilaporkan menimbulkan wabah dematitas di Australia, Malaysia. Sri Lanka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brazil, Perancis, Venezuaela, Ecuador, dan India.

Penyakit yang ditimbulkan serangga tomcat pada manusia sendiri, bila bersentuhan secara langsung atau tidak langsung, misalkan melalui handuk maka akan terjadinya dermatitis atau radang pada kulit. Dan untuk pengobatannya datanglah kelayanan kesehatan terdekat. "Jangan dipencet agar racunnya tidak mengenai kulit. Serangga itu masukan ke plastik dan langsung buang ke tempat yang aman.” Kembalikan ke habitatnya, (persawahan),” cetus Saiful.
20.13 | 0 komentar | Read More

Keuntungan Mengkomsumsi Cokelat

Keuntungan Mengkomsumsi Cokelat Kalau biasanya Anda takut gemuk jika makan cokelat, nampaknya pola pikir tersebut harus diubah. Menurut para peneliti, konsumsi cokelat secara rutin justru akan membuat tubuh menjadi langsing.

Meski cokelat mengandung kalori lebih banyak dari makanan lainnya, tetapi mereka yang mengonsumsinya secara teratur justru memiliki lemak tubuh lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak.

Seperti dilansir dari Daily Mail, para peneliti menduga kalori yang terdapat di dalam cokelat adalah kalori yang tidak biasa. Bahan-bahan dalam cokelat dapat membuat metabolisme tubuh bekerja lebih cepat sehingga mengimbangi kadar lemak yang ada di dalam tubuh.

Hasilnya, efek metabolisme tersebut menjadikan cokelat sebagai makanan diet yang baik. "Temuan kami menambahkan informasi yang mengatakan kalau komposisi kalori, bukan jumlahnya, berdampak positif pada berat badan," ujar pemimpin penelitian Dr Beatrice Golomb, dari Universitas California, San Diego.

Para ilmuwan meneliti kebiasaan makan cokelat dari 972 pria dan wanita dengan usia rata-rata 57 tahun untuk pengujian statin, obat penurun kolesterol.

Para responden tidak memiliki masalah jantung, dan diminta untuk mererapkan gaya hidup dan pola makan sehat. Seberapa sering konsumsi cokelat, Body Mass Index (BMI), juga dicatatkan.

Ternyata, mereka yang rutin mengonsumsi cokelat setiap minggu memiliki BMI yang rendah dibanding mereka yang tidak.

Ini terlepas dari kenyataan bahwa lazimnya orang mengonsumsi cokelat tidak memakan kalori lebih rendah atau berolahraga. Faktanya, mereka makan lebih banyak. Konsumsi cokelat berhubungan dengan asupan lemak jenuh yang lebih besar dari sumber makanan lain.

Namun sayangnya, penelitian ini tidak melihat produk cokelat dan seberapa banyak cokelat yang harus diasup. Artinya, belum ada bukti mengatakan bahwa banyaknya cokelat akan berpengaruh pada tinggi-rendahnya BMI.

Para peneliti pun mengingatkan penelitian ini mungkin tidak berlaku pada semua produk mengandung cokelat, bahkan berat badan bisa bertambah kalau cokelat terlalu sering dikonsumsi.

Namun, hasil penelitian dipublikasikan oleh jurnal Archives of Internal Medicine ini membenarkan penelitian sebelumnya yang mengatakan kalau zat kimia yang ditemukan di dalam cokelat memiliki manfaat positif terhadap tikus percobaan, termasuk mempercepat metabolisme.

Epicatechin, salah satu bahan kimia yang berasal dari kakao, telah terbukti meingkatkan jumlah mitrokondria, sel dalam tubuh yang berfungsi mengolah energi. Mitokondria membakar kalori dan epicatechin mengurangi berat badan tikus yang asupan kalori dan tingkat olahraganya tidak diubah. Antioksidan theobromin juga menjadi stimulan.

Penelitian lain menemukan manfaat coklat sebagai penurun risiko penyakit jantung dan stroke, serta menurunkan tekanan darah, dan menurunkan risiko diabetes Keuntungan Mengkomsumsi Cokelat
20.11 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger